Rabu, 14 Maret 2018

Khafihotur Rizal (1625010034) APLIKASI SISTEM IFORMASI GEOGRAFI UNTUK MENGANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JAGUNG DI DAS KRASAK

www.upnjatim.ac.idagrotek.upnjatim.ac.id
APLIKASI SISTEM IFORMASI GEOGRAFI UNTUK MENGANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JAGUNG DI DAS KRASAK

Berdasarkan yang saya ketahui mengenai SIG / Sistem informasi geografi merupakan sebuah sistem yang terorganisir termasuk di dalamnya perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), operator serta database yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, menganalisis, mengupdate, memanipulasi, dan menampilkan data-data yang bereferensi geografis. SIG juga mempunyai manfaat untuk memberikan informasi yang mendekati dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis. Serta dapat menjelaskan lokasi, menjelaskan kondisi ruang (spasial), menjelaskan suatu kecenderungan (tren), menjelaskan tentang pola spasial, serta pemodelan. Dalam pengoperasiannya, GIS memiliki empat subsistem pemfungsian pokok yaitu :
 Subsistem input data
 Subsistem penyimpanan dan pengambilan kembali data
 Subsistem manipuasi dan analisa data
 Subsistem output dan menampilkan data
Kerja sebuah GIS mengintegrasikan lima komponen kunci : perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, orang sebagai operator (people), dan cara (methode). Salah satu kemampuan SIG adalah melakukan analisa kesesuaian lahan
SIG dapat didefinisikan sebagai kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografi (Basic, 2000 dalam Prahasta, 2002). Dari definisi ini dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu data input, dasa output, data manajemen, dan data manipulasi dan analisis.
Informasi yang disajikan dalam SIG memuat data atribut maupun data spasial. Data atribut dan spasial yang diolah oleh penulis menggambarkan wilayah DAS Krasak yang melewati Kabupaten Sleman DIY dan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Wilayah ini memiliki kondisi geografis dan kondisi sosial ekonomi yang berbeda dengan kecamatan lainnya terutama pasca erupsi Merapi. Untuk memperoleh wawasan mengenai Kecamatan Cawas, maka tulisan ini disusun dengan judul “Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Menganalisis Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung di DAS Krasak”.
SIG memiliki keunggulan dalam menyajikan data-data spasial tersebut sehingga lebih mudah untuk dianalisis dan diketahui polanya. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh SIG adalah kemampuan untuk melakukan overlay atau tumpang tindih dari data-data atribut suatu wilayah. Misalnya dalam menghasilkan peta kesesuaian lahan untuk tanaman tertentu, overlay dari beberapa data atribut seperti elevasi lahan, kemiringan lereng, dan data curah hujan dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan untuk ditanami jenis tanaman tertentu.
SIG juga mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya
Dari sini dapat dibahas bahwa Lingkup wilayah penelitian evaluasi sumberdaya lahan dan air di DAS Krasak mencakup 2 wilayah kabupaten yang meliputi daerah administratif Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu:
1. Wilayah Kabupaten Sleman : Kecamatan Pakem, Turi, dan Tempel
2. Wilayah Kabupaten Magelang : Kecamatan Srumbung, Salam, Dukun, dan Ngluwar

Berdasarkan pembagian unit bentuklahan, maka ruang lingkup wilayah DAS Krasak terdiri dari beberapa penggal jenis bentuklahan yaitu lereng atas Gunungapi Merapi, lereng tengah Gunungapi Merapi, lereng bawah Gunungapi Merapi, lereng kaki Gunungapi Merapi, lembah barranco, dataran alluvial, teras sungai, dan tanggul alam.

1. Kelerengan
Memanfaatkan geoprocessing sebagai salah satu alat untuk mengklasifikasi DAS Krasak menjadi beberapa kelas lereng. Adapun analisis spasial yang dipakai adalah clip yang berfungsi untuk memotong kontur sesuai bentuk DAS Krasak.

2. Curah hujan
Presipitasi atau hujan adalah peristiwa jatuhnya air/es dari atmosfer ke permukaan bumi dan atau laut dalam bentuk yang berbeda. Hujan di daerah tropis (termasuk Indonesia) umumnya dalam bentuk air dan sesekali dalam bentuk es pada suatu kejadian ekstrim, sedangkan di daerah subtropis dan kutub hutan dapat berupa air atau salju/es.
Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata diseluruh daerah yang bersangkutan. Pada suatu luasan di dalam DAS dianggap bahwa hujan adalah sama dengan yang terjadi pada stasiun yang terdekat, sehingga hujan yang tercatat pada suatu stasiun mewakili luasan tersebut.

3. Tanah
Peta tanah diperoleh dari Dinas Pertanian DIY. Informasi jenis tanah dan sifat-sifat fisik tanah dapat langsung disesuaikan dengan persyaratan lahan untuk tanaman jagung. Adapun pengisian data atribut dengan jumlah data yang cukup banyak dapat dilakukan dengan bantuan select by attribute.


Selanjutnya setelah ketiga karakteristik lahan sudah siap, maka analisis spasial yang dibutuhkan adalah overlay untuk menggabungkan beberapa set data spasial yang saling berpotongan, hanya feature-feature yang terdapat di dalam extent kedua theme ini yang akan ditampilkan. Tujuan vektor overlay adalah menghasilkan informasi baru dan mencari keterkaitan antara dua atau lebih data.
DAS Krasak memiliki beberapa parameter kesesuaian lahan di dalamnya. Ukuran DAS yang sama untuk semua persyaratan lahan menjadikan metode intersect yang paling tepat untuk digunakan dalam geoprocessing. Peta tanah, curah hujan, dan topografi ditumpangsusunkan untuk kemudian diklasifikasikan kesesuaian lahannya.
Metode yang digunakan dalam klasifikasi kesesuaian lahan tanaman jagung di DAS Krasak adalah Weight Factor Matching (WFM). Metode WFM merupakan metode untuk mendapatkan faktor pembatas yang paling berat dari kesesuaian lahan. Metode ini digunakan apabila dengan metode AM masih belum dapat menentukan kelas kesesuaian sumberdaya lahan.
Berdasarkan hasil yang telah diketahui maka dapat disimpulkan bahwa Tanaman jagung dapat berproduktivitas tinggi jika ditanam di daerah dengan suhu 16-32 °C. Kemiringan lereng lahan yang sesuai untuk tanaman jagung berkisar antara <8-30%. DAS Krasak mempunyai suhu dan kemiringan lereng yang sesuai untuk tanaman jagung.
DAS Krasak mempunyai curah hujan antara 500-1500 mm/tahun sehingga tanaman jagung dapat tumbuh. Tanah untuk tanaman jagung harus bertekstur halus hingga agak kasar, jika tanahnya mempunyai tektur kasar, maka tanaman jagung tidak dapat tumbuh dengan baik. Kedalaman tanah untuk tanaman jagung agar produktifitasnya tinggi yaitu tanah dengan kedalaman antara 25 sampai 60 cm.
DAS Krasak sesuai untuk tanaman jagung karena tanahnya mempunyai tekstur halus hingga agak kasar dan kedalaman tanah yang memenuhi persyaratan tersebut. Keterdapatan bahan kasar dan batuan dipermukaan di DAS Krasak tidak terlalu banyak, sehingga tidak menimbulkan masalah untuk tanaman jagung agar dapat tumbuh dengan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar