Senin, 23 September 2019

Khafidhotur Rizal (Implementasi Revolusi Industri 4.0 dalam Pembangunan Pertanian di Indonesia)


Revolusi Industri dan Penerapan di Bidang Pertanian



Belakangan ini, banyak sekali orang yang berbicara tentang revolusi industry 4.0. Bahkan banyak di berbagai platform media sosial seputar revolusi industry 4.0 sedang hangat sekali dibicarakan. Bagi kalian yang tertinggal informasi ini mungkin binung dan bertanya-tanya, apa sih yang dimaksud dengan revolusi industry 4.0 yang sedang banyak dibicarakan orang.

Nah berikut ini adalah penjelasan mengenai pengertian revolusi industry 4.0 beserta prinsip dan tantangan yang ada. Hal ini karena masih banyak orang yang mendapatkan kesalahan informasi tentang industry 4.0. Berikut ini akan mastekno bahas secara jelas supaya kalian paham dan tidak mendapatkan informasi yang salah.

Secara singkat sebenarnya revolusi industri 4.0 dapat diartikan sebagai tren di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatis dengan teknologi cyber. Pada Industri 4.0 ini teknologi manufaktur sudah masuk dalam tren otomatisasi serta pertukaran data. Hal ini mencakup system cyber-fisik, komputasi awan, internet of things, dan komputasi kognitif.

Dengan adanya tren ini nantinya akan mengubah banyak sekali bidang kehidupan manusia, beberapa diantaranya adalah dunia kerja, ekonomi dan gaya hidup dari manusia itu sendiri. Jadi intinya revolusi 4.0 menanamkan teknologi dengan kecerdasan yang dapat terhubung dengan berbagai aspek dalam kehidupan manusia.

Seperti yang kami kutip dari Wikipedia, revolusi industry 4.0 ini mempunyai empat prinsip yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang ada untuk mengidentifiaksi serta mengimplementasikan berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Bantuan Teknis; pertama, system bantuan yang dapat membantu manusia untuk mengumpulkan data serta membuat visualisasi supaya bisa membuat keputusan yang benar. Kedua, kemampuan untuk membantu manusia melaksanakan berbagai tugas berat, tidak aman bagi, dan tidak menyenangkan bagi manusia.
  • Interoperabilitas (kesesuaian); kemampuan perangkat seperti mesin, sensor serta manusia untuk bisa saling terhubung serta berkomunikasi saling berkomunikasi lewat internet untuk segalanya atau internet untuk khalayak.
  • Transparasi Informasi; kemampuan system informasi untuk bisa menciptakan sebuah Salinan dunia fisik secara virtual dengan cara memperkaya model pabrik digital dengan batuan data sensor.
  • Keputusan Mandiri; kemampuan untuk membuat sebuah keputusan sendiri dan melakukan tugas secara mandiri.

Adanya revolusi industry 4.0 ini akan membawa banyak sekali perubahan , industri di Indonesia akan semakin kompak dan efisien. Namun industri 4.0 in juga memiliki resiko, yaitu berkurangnya sumber daya manusia yang diperlukan karena sudah digantikan dengan robot dan mesin. Sekarang ini memang revolusi industri 4.0 sedang dicermati dengan baik. Memang terdapat berjuta-juta peluang dalam revolusi ini, namun disitu terdapat juga berjuta-juta tantangan yang harus kita hadapi. Profesor Klaus Martin Schwab, yaitu seorang teknisi serta ekonom dari Jerman sekaligus pendiri dan Executive Chairman World Economic Forum memperkenalkan dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution” ia menyatakan bahwa sekarang ini kita sedang berada pada awal dari sebuah revolusi yang secara fundamental akan mengubah cara hidup, berhubungan dan bekerja satu dengan yang lainnya.

Perubahan yang terjadi ini sangat dramatis dan terjadi dengan kecepatan yang luar biasa. Perubahan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan dibandingkan para revolusi industri sebelumnya. Pada revolusi sebelumnya yaitu revolusi industri 1.0 tumbuhnya mekanisme dan enerti yang berbais air dan uap menjadi awal.

Dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri yang ke-empat atau disebut juga Revolusi Industri 4.0, ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Kontribusi sektor pertanian yang besar terhadap produk domestik bruto nasional, kini menurun secara signifikan. Sektor pertanian tidak lagi menjadi salah satu sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah, dunia pertanian kemudian mengadopsi istilah Revolusi Pertanian 4.0, dimana pertanian diharapkan melibatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya.

Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan pada saat ini adalah konsep pertanian cerdas, yang biasa juga disebut smart farming atau precision agriculture. Konsep ini merujuk pada penerapan TIK pada bidang pertanian. Tujuan utama penerapan terknologi tersebut adalah untuk melakukan optimasi berupa peningkatan hasil (kualitas dan kuantitas) dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada.

Faktanya, revolusi industri 4.0 dalam sektor agrikultur ternyata lebih dominan terjadi di Eropa. Hal ini disebabkan oleh adanya bencana demografi, yaitu keadaan dimana jumlah penduduk yang berusia produktif lebih sedikit dibanding penduduk yang berusia non-produktif sehingga tenaga penduduk harus digantikan dengan teknologi.

Memasuki era revolusi industri 4.0, berbagai aktivitas sosial, pendidikan, ekonomi dan sebagainya selalu dikaitkan dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Kecanggihan teknologi era ini membuat banyak kondisi berubah. Semua sektor bisnis, pendidikan, dan politik telah berevolusi. Lalu bagaiaman dengan sektor pertanian di era revolusi 4.0?

Kontribusi sektor pertanian yang besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, sebagaimana dilansir dari LINE Jobs, kini menurun secara signifikan. Sektor pertanian tidak lagi menjadi salah satu sumber perekonomian terbesar di Indonesia. Untuk mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah, dunia pertanian kemudian mengadopsi istilah Revolusi Pertanian 4.0, dimana pertanian diharapkan melibatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya.

Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan pada saat ini adalah konsep pertanian cerdas, yang biasa juga disebut smart farming atau precision agriculture. Konsep ini merujuk pada penerapan TIK pada bidang pertanian. Tujuan utama penerapan terknologi tersebut adalah untuk melakukan optimasi berupa peningkatan hasil (kualitas dan kuantitas) dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada.

Revolusi industri 4.0 dalam sektor agrikultur ternyata lebih dominan terjadi di Eropa. Hal ini disebabkan oleh adanya bencana demografi, yaitu keadaan dimana jumlah penduduk yang berusia produktif lebih sedikit dibanding penduduk yang berusia non-produktif sehingga tenaga penduduk harus digantikan dengan teknologi. Sedangkan di Indonesia sendiri, revolusi industri 4.0, terutama di sektor pertanian belum begitu berhasil berkembang. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi penyebab revolusi industri 4.0 belum berhasil diterapkan di Indonesia menurut LINE Jobs.



1. Sumber Daya Manusia 

Faktanya, sebagian besar petani berusia lebih dari 40 tahun dan lebih dari 70 persen petani di Indonesia hanya berpendidikan setara SD bahkan di bawahnya. Pendidikan formal yang rendah tersebut menyebabkan pengetahuan dalam pengolahan pertanian tidak berkembang serta monoton. Petani hanya mengolah pertanian seperti biasanya tanpa menciptakan inovasi-inovasi terbaru demi peningkatan hasil pangan yang berlimpah.



2. Kondisi Lahan Pertanian di Indonesia 

Tidak bisa dipungkiri bahwa penyebaran penduduk dan pembangunan di Indonesia belum sepenuhnya merata. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya “Lahan Tidur” atau lahan yang belum tergarap oleh masyarakat di daerah-daerah pedalaman, sementara, lahan di suatu wilayah strategis justru menjadi rebutan dengan harga mahal.

Mengingat harga tanah yang semakin melonjak tinggi, luas kepemilikan lahan pertanian para petani di Indonesia pun rata-rata kecil. Bahkan, sebagian besar petani hanya bisa menggarap lahan milik orang lain sehingga hasilnya pun harus dibagi dua. Selain itu, dampak akibat konversi lahan pertanian menjadi non pertanian yang mencapai 150-200 ribu per tahun juga menyebabkan petani kekurangan lahan untuk bercocok tanam.



3. Teknologi Belum Sepenuhnya Diterima Masyarakat 

Sistem pengalihan teknologi dari tradisional menjadi modern dalam pengelolaan pertanian belum mampu diterima secara luas oleh para petani yang masih banyak memilih menggunakan peralatan tradisional dibanding peralatan teknologi canggih. Selain karena keterbatasan biaya, keterbatasan pengetahuan juga menjadi faktor yang menghambat laju teknologi untuk merambah sektor pertanian secara luas. 

Di sinilah peran pemerintah sangat diperlukan untuk memberikan edukasi yang cukup bagi para petani agar dapat memajukan sektor pertanian di era revolusi industri 4.0 ini. Beberapa hal yang dapat dilakukan mungkin berupa memberikan penyuluhan besar-besaran dan melakukan demo penggunaan alat pertanian yang dilengkapi dengan teknologi modern.

Teknologi masa kini memang telah merambah ke berbagai sektor hingga ke berbagai akses kehidupan. Namun, teknologi juga harus digunakan secara bijak dengan tetap melihat dampaknya dari berbagai sisi. Dalam pertanian misalnya, jangan sampai teknologi hanya dikuasai oleh segelintir orang atau merusak ekosistem yang ada tanpa mempedulikan keseimbangan lingkungan. 


www.upnjatim.ac.idagrotek.upnjatim.ac.id

Selasa, 01 Mei 2018

Resume Jurnal


Resume Jurnal
Judul
The Use of Geographic Information
Systems (GIS) in Geography Teaching
Jurnal
International Journal of Computer Science Issues
Volume & Halaman
World Appl. Sci. J., 25 (12): 1684-1689, 2013
Tahun
2013
Penulis
Osman Çepn
Reviewer
Fitri Nur Alfiah       (1625010019)
Dino Prasetyawan (1625010024)
Ignasius Gultom    (1625010029)
Khafidhatur Rizal   (1625010033)
Tanggal Riview
28 April 2018


Penggunaan Sistem Informasi Geografis
(GIS) di Geografi Pengajaran

Ilmu geografi telah memberikan banyak kemudahan yang besar kepada orang-orang di hampir semua bidang kehidupan dengan teknologi canggih, alat, bahan dan metode termasuk sistem informasi geografis, global positioning system, penginderaan jauh, komputer dan internet sejak awal abad 21 Membiarkan mentransfer ke dalam lingkungan komputer, query dan menganalisa semua informasi geografis milik bumi, sistem informasi geografis merupakan teknologi informasi penting yang digunakan dalam setiap tahap kehidupan untuk menghasilkan solusi permanen untuk masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Meskipun GIS diajarkan pada tingkat tertinggi dalam kursus geografi sebagai pendidikan dasar di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, sistem informasi geografis, yang merupakan bagian penting dari geografi, tidak dapat dimanfaatkan di Turki memadai, seperti ilmu geografi itu sendiri. Kurikulum geografi disiapkan dalam beberapa tahun terakhir telah menyoroti bahwa metode pengajaran baru yang melibatkan partisipasi aktif dari siswa harus diadopsi bukan metode tradisional. Namun, dapat dikatakan bahwa metode pengajaran ini tidak dilaksanakan cukup. Dalam pertimbangan kekurangan yang disebutkan di atas, penelitian ini difokuskan pada perlunya manfaat dari informasi geografis teknologi sistem untuk mencapai suatu ajaran geografi yang lebih efektif. tinjauan pustaka dilakukan dalam penelitian ini.       
Perkembangan yang pesat dalam teknologi dan meningkatnya. Hari ini, pentingnya elemen teknologi memimpin lingkungan untuk perubahan fisik dan sosial (Internet, TV, ponsel dan teknologi lainnya struktur kelas tradisional yang berpusat pada guru perangkat) dalam kehidupan sekolah dan pembelajaran telah meningkat. lingkungan berdasarkan komunikasi satu arah. Menggunakan berbasis teknologi jaringan komunikasi telah dimulai dewan pintar bukan papan tulis dan kapur di berada di pusat hubungan sosial dan keterampilan sosial ruang kelas adalah penting dalam bahwa hal itu menunjukkan aplikasi siswa sebagai akibat dari peningkatan penggunaan daerah perkembangan teknologi di dalam kelas. Teknologi yang berpusat jejaring sosial (Facebook, Twitter, Tujuan utama dari memberikan cakupan lebih untuk teknologi dalam Youtube, dll) pada khususnya. Kepentingan dan harapan lingkungan kelas mungkin untuk memungkinkan pengajaran untuk dari para pelajar yang menggunakan media sosial lebih efektif memiliki struktur lebih mudah dan lebih dimengerti dan perubahan, yang membawa kedepan masalah ini membuat lebih memenuhi kebutuhan yang berbeda dari siswa. Telah penggunaan teknologi dalam metode pengajaran dan teknik menekankan bahwa pendidikan berbasis teknologi memungkinkan digunakan untuk mencapai belajar di kalangan siswa. Di dalam siswa untuk belajar lebih efektif, meningkatkan minat mereka hal, telah terjadi kenaikan dalam perdebatan mengenai dan keinginan untuk belajar dan membuat lebih mudah bagi mereka untuk kontribusi pengajaran yang didukung teknologi, yang melakukan penelitian individu.
Pada titik ini, salah satu membuat lebih banyak menggunakan elemen visual dan auditori, menarik hal yang akan dibahas adalah penggunaan teknologi di perhatian siswa dan berfokus pada kebutuhan pendidikan untuk tujuan yang relevan. Pengamatan siswa lebih, dengan belajar siswa. Prinsip kepatuhan dengan waktu dan tujuannya adalah penggunaan penting dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, titik-titik tertentu dapat
dipertimbangkan saat memilih bahan yang teknologi yang akan digunakan dalam pelajaran. Beberapa titik-titik ini adalah kesesuaian untuk tujuan yang relevan dan subjek, ketersediaan, kemudahan untuk digunakan, kesesuaian untuk belajar siswa, sikap siswa dan guru terhadap alat-alat teknologi, keberadaan infrastruktur fisik yang mendukung penggunaan teknologi dalam kelas dan efektivitas alat-alat teknologi dalam pembelajaran siswa.
Para peneliti, pelaksana dan produsen sering subyek geografis dalam kursus ilmu sosial di banyak menekankan GIS yang merupakan teknologi penting bagi negara bagian AS. Siswa untuk mencapai aktivitas mental yang berbeda dan GIS memungkinkan guru untuk mengajar pelajaran dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam proses pengajaran. Selain itu, kontribusi untuk kemampuan siswa untuk Menjadi metode pengajaran berbasis masalah, GIS membuatnya melakukan penelitian, persepsi spasial siswa, yang mudah bagi guru untuk mengajar di berpusat pada siswa dan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mensintesis dan berbasis masalah cara. Berkat GIS, guru dapat mengadopsi peningkatan keterampilan seperti siswa berpikir kritis, berbasis proyek pendekatan dan memungkinkan siswa untuk bekerja pada pemecahan masalah dan membuat kesimpulan dengan menerapkan proyek-proyek tertentu baik secara individu maupun sebagai tim. prinsip geografis. Selanjutnya, GIS Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa GIS adalah alat yang dapat digunakan memberikan siswa dengan kesempatan untuk menentukan oleh guru untuk kedua menawan kursus yang berkaitan dengan data yang diperlukan untuk memecahkan masalah, mengakses data dan siswa dan pelajaran mengajar secara efektif. Telah mengkonversi data ke dalam bentuk yang dapat digunakan dalam GIS disebut bahwa penggunaan GIS dalam pendidikan dasar dan program.
GIS & Pendidikan: Menjadi salah satu alat terbaru dan fasilitas penelitian dalam pendidikan, GIS adalah teknologi maju pesat. Salah satu fitur yang paling penting dari GIS adalah dinamisme. Selain itu, ketika data diperbarui, informasi baru secara otomatis tercermin pada aplikasi GIS yang mencakup presentasi visual milik karakteristik geografis. Fitur khas lain yang penting dari SIG adalah bahwa hal itu dapat digunakan oleh semua disiplin ilmu memiliki bidang studi yang meliputi ruang, waktu dan manusia. Meskipun GIS umumnya digunakan dalam berbagai bidang termasuk geografi, ilmu pendidikan, kehutanan, penggunaan lahan, perencanaan regional, keamanan, kesehatan dan pertanian, penggunaan GIS dalam pendidikan cukup baru.
Geografi Pengajaran & GIS
Sebagian besar dari belajar melalui GIS disarankan untuk diimplementasikan pada studi tentang penggunaan GIS dalam pendidikan telah 8 dan 9 kelas dan penelitian melalui GIS adalah dilakukan baik di tingkat universitas atau sekunder disarankan untuk dilaksanakan pada 10 dan 11 nilai Tingkat Pendidikan. Beberapa orang berpendapat bahwa tingkat GIS. Berkat keunggulan pendidikan nya, GIS mencapai siswa dan keterampilan komputer siswa tidak tempat di pendidikan dasar dan program sekunder memadai. Namun, dilaporkan bahwa penggunaan GIS dari Amerika Serikat, Kanada dan Inggris di tempat pertama dan dapat bermanfaat dalam pendidikan dasar jika ada kemudian di pendidikan dasar dan pendidikan menengah bahan disiapkan, perencanaan yang baik dilakukan dan program negara seperti Denmark, Jerman, Perancis, bimbingan efektif disediakan. Review Finlandia, Swedia dan Belanda. Ini mulai menjadi literatur terkait menunjukkan bahwa ada serangkaian digunakan dalam kursus seperti ilmu, kimia, biologi, Studi menemukan bahwa penggunaan GIS di primer matematika, ilmu lingkungan dan ilmu sosial pendidikan IPS tentu saja meningkatkan akademik selain geografi. GIS banyak digunakan sebagai prestasi siswa serta motivasi mereka untuk alat pendidikan sehingga lebih mudah untuk menjawab seperti dan sikap terhadap kursus ini. Pertanyaan seperti, “apa”, “di mana”, “bagaimana” dan “mengapa” yang pendidik Geografi mencari cara meningkatkan merupakan prinsip-prinsip dasar geografi pengetahuan geografi siswa pendidikan dasar, di seluruh dunia. Itu didirikan tertentu, atau mengajar geografi dengan cara yang lebih mudah.
Selain itu, kontribusi untuk kemampuan siswa untuk Menjadi metode pengajaran berbasis masalah, GIS membuatnya melakukan penelitian, persepsi spasial siswa, yang mudah bagi guru untuk mengajar di berpusat pada siswa dan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mensintesis dan berbasis masalah cara. Berkat GIS, guru dapat mengadopsi peningkatan keterampilan seperti siswa berpikir kritis, berbasis proyek pendekatan dan memungkinkan siswa untuk bekerja pada pemecahan masalah dan membuat kesimpulan dengan menerapkan proyek-proyek tertentu baik secara individu maupun sebagai tim.
Selanjutnya, GIS dapat dikatakan bahwa GIS adalah alat yang dapat digunakan memberikan siswa dengan kesempatan untuk menentukan oleh guru untuk kedua menawan kursus yang berkaitan dengan data yang diperlukan untuk memecahkan masalah, mengakses data dan siswa dan pelajaran mengajar secara efektif. Telah mengkonversi data ke dalam bentuk yang dapat digunakan dalam GIS disebut bahwa penggunaan GIS dalam pendidikan dasar dan program. Mereka siswa yang menggunakan GIS dapat memvisualisasikan kursus geografi pendidikan menengah memfasilitasi spasial penelitian.

HASIL DAN DISKUSI
Makalah ini bertujuan untuk membuat kajian literatur mengenai tempat dan pentingnya geografis sistem informasi (GIS) dalam mengajar geografi. Menurut tinjauan literatur ini, penggunaan GIS di kursus geografi penting dalam hal itu memperkaya mengajar, memastikan lebih efektif dan dimengerti di kelas geografi pengajaran dan menjamin lebih belajar permanen di kalangan siswa. Fakta bahwa mendukung pembelajaran kegiatan yang berfokus dan practice berorientasi baik membuat pengajaran geografi lebih mudah dan lebih efektif dan mungkin memiliki efek positif pada pembelajaran motivasi siswa. Selain itu, GIS memungkinkan siswa untuk mencapai pembelajaran multi-arah dan membangun hubungan kualitas antara konsep belajar. Meskipun GIS diamati untuk menjadi aplikasi yang mendukung pembelajaran geografi berbasis teknologi, ada cukup sejumlah studi bertujuan untuk memahami kontribusi teknologi ini untuk pencapaian suatu ajaran geografi yang efektif. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa studi empiris masa depan yang akan dilakukan tentang hal ini sangat penting dalam hal generalisasi penggunaan  GIS dalam kursus geografi.

Rabu, 14 Maret 2018

Khafihotur Rizal (1625010034) APLIKASI SISTEM IFORMASI GEOGRAFI UNTUK MENGANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JAGUNG DI DAS KRASAK

www.upnjatim.ac.idagrotek.upnjatim.ac.id
APLIKASI SISTEM IFORMASI GEOGRAFI UNTUK MENGANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JAGUNG DI DAS KRASAK

Berdasarkan yang saya ketahui mengenai SIG / Sistem informasi geografi merupakan sebuah sistem yang terorganisir termasuk di dalamnya perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), operator serta database yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, menganalisis, mengupdate, memanipulasi, dan menampilkan data-data yang bereferensi geografis. SIG juga mempunyai manfaat untuk memberikan informasi yang mendekati dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis. Serta dapat menjelaskan lokasi, menjelaskan kondisi ruang (spasial), menjelaskan suatu kecenderungan (tren), menjelaskan tentang pola spasial, serta pemodelan. Dalam pengoperasiannya, GIS memiliki empat subsistem pemfungsian pokok yaitu :
 Subsistem input data
 Subsistem penyimpanan dan pengambilan kembali data
 Subsistem manipuasi dan analisa data
 Subsistem output dan menampilkan data
Kerja sebuah GIS mengintegrasikan lima komponen kunci : perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, orang sebagai operator (people), dan cara (methode). Salah satu kemampuan SIG adalah melakukan analisa kesesuaian lahan
SIG dapat didefinisikan sebagai kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif) dengan akurasi kartografi (Basic, 2000 dalam Prahasta, 2002). Dari definisi ini dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu data input, dasa output, data manajemen, dan data manipulasi dan analisis.
Informasi yang disajikan dalam SIG memuat data atribut maupun data spasial. Data atribut dan spasial yang diolah oleh penulis menggambarkan wilayah DAS Krasak yang melewati Kabupaten Sleman DIY dan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Wilayah ini memiliki kondisi geografis dan kondisi sosial ekonomi yang berbeda dengan kecamatan lainnya terutama pasca erupsi Merapi. Untuk memperoleh wawasan mengenai Kecamatan Cawas, maka tulisan ini disusun dengan judul “Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Menganalisis Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung di DAS Krasak”.
SIG memiliki keunggulan dalam menyajikan data-data spasial tersebut sehingga lebih mudah untuk dianalisis dan diketahui polanya. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh SIG adalah kemampuan untuk melakukan overlay atau tumpang tindih dari data-data atribut suatu wilayah. Misalnya dalam menghasilkan peta kesesuaian lahan untuk tanaman tertentu, overlay dari beberapa data atribut seperti elevasi lahan, kemiringan lereng, dan data curah hujan dapat digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan untuk ditanami jenis tanaman tertentu.
SIG juga mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya
Dari sini dapat dibahas bahwa Lingkup wilayah penelitian evaluasi sumberdaya lahan dan air di DAS Krasak mencakup 2 wilayah kabupaten yang meliputi daerah administratif Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, yaitu:
1. Wilayah Kabupaten Sleman : Kecamatan Pakem, Turi, dan Tempel
2. Wilayah Kabupaten Magelang : Kecamatan Srumbung, Salam, Dukun, dan Ngluwar

Berdasarkan pembagian unit bentuklahan, maka ruang lingkup wilayah DAS Krasak terdiri dari beberapa penggal jenis bentuklahan yaitu lereng atas Gunungapi Merapi, lereng tengah Gunungapi Merapi, lereng bawah Gunungapi Merapi, lereng kaki Gunungapi Merapi, lembah barranco, dataran alluvial, teras sungai, dan tanggul alam.

1. Kelerengan
Memanfaatkan geoprocessing sebagai salah satu alat untuk mengklasifikasi DAS Krasak menjadi beberapa kelas lereng. Adapun analisis spasial yang dipakai adalah clip yang berfungsi untuk memotong kontur sesuai bentuk DAS Krasak.

2. Curah hujan
Presipitasi atau hujan adalah peristiwa jatuhnya air/es dari atmosfer ke permukaan bumi dan atau laut dalam bentuk yang berbeda. Hujan di daerah tropis (termasuk Indonesia) umumnya dalam bentuk air dan sesekali dalam bentuk es pada suatu kejadian ekstrim, sedangkan di daerah subtropis dan kutub hutan dapat berupa air atau salju/es.
Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata-rata diseluruh daerah yang bersangkutan. Pada suatu luasan di dalam DAS dianggap bahwa hujan adalah sama dengan yang terjadi pada stasiun yang terdekat, sehingga hujan yang tercatat pada suatu stasiun mewakili luasan tersebut.

3. Tanah
Peta tanah diperoleh dari Dinas Pertanian DIY. Informasi jenis tanah dan sifat-sifat fisik tanah dapat langsung disesuaikan dengan persyaratan lahan untuk tanaman jagung. Adapun pengisian data atribut dengan jumlah data yang cukup banyak dapat dilakukan dengan bantuan select by attribute.


Selanjutnya setelah ketiga karakteristik lahan sudah siap, maka analisis spasial yang dibutuhkan adalah overlay untuk menggabungkan beberapa set data spasial yang saling berpotongan, hanya feature-feature yang terdapat di dalam extent kedua theme ini yang akan ditampilkan. Tujuan vektor overlay adalah menghasilkan informasi baru dan mencari keterkaitan antara dua atau lebih data.
DAS Krasak memiliki beberapa parameter kesesuaian lahan di dalamnya. Ukuran DAS yang sama untuk semua persyaratan lahan menjadikan metode intersect yang paling tepat untuk digunakan dalam geoprocessing. Peta tanah, curah hujan, dan topografi ditumpangsusunkan untuk kemudian diklasifikasikan kesesuaian lahannya.
Metode yang digunakan dalam klasifikasi kesesuaian lahan tanaman jagung di DAS Krasak adalah Weight Factor Matching (WFM). Metode WFM merupakan metode untuk mendapatkan faktor pembatas yang paling berat dari kesesuaian lahan. Metode ini digunakan apabila dengan metode AM masih belum dapat menentukan kelas kesesuaian sumberdaya lahan.
Berdasarkan hasil yang telah diketahui maka dapat disimpulkan bahwa Tanaman jagung dapat berproduktivitas tinggi jika ditanam di daerah dengan suhu 16-32 °C. Kemiringan lereng lahan yang sesuai untuk tanaman jagung berkisar antara <8-30%. DAS Krasak mempunyai suhu dan kemiringan lereng yang sesuai untuk tanaman jagung.
DAS Krasak mempunyai curah hujan antara 500-1500 mm/tahun sehingga tanaman jagung dapat tumbuh. Tanah untuk tanaman jagung harus bertekstur halus hingga agak kasar, jika tanahnya mempunyai tektur kasar, maka tanaman jagung tidak dapat tumbuh dengan baik. Kedalaman tanah untuk tanaman jagung agar produktifitasnya tinggi yaitu tanah dengan kedalaman antara 25 sampai 60 cm.
DAS Krasak sesuai untuk tanaman jagung karena tanahnya mempunyai tekstur halus hingga agak kasar dan kedalaman tanah yang memenuhi persyaratan tersebut. Keterdapatan bahan kasar dan batuan dipermukaan di DAS Krasak tidak terlalu banyak, sehingga tidak menimbulkan masalah untuk tanaman jagung agar dapat tumbuh dengan baik.